Sarana Pemeliharaan Burung Cucakrawa : 2. Tenggeran

Tenggeran atau tangkringan sebaiknya dari cabang/ranting kayu. Misalnya cabang kayu asem Jawa, jambu batu, atau jambu air yang umumnya cukup kuat dan liat sehingga sangat baik untuk dijadikan tenggeran cucakrawa. Pilihlah cabang kayu yang tidak terlalu lurus atau sedikit melengkung agar cucakrawa tampak lebih gagah saat bertengger. Sebelum dipakai, kulit bagian luar kayu dikupas dan dijemur hingga kering, baru ditempatkan dalam sangkar.

Ukuran besar cabang kayu yang baik berdiameter kurang lebih 2 cm. Cabang kayu perlu diteliti jangan sampai ada lubang yang ditempati ulat, karena ulat dapat mengganggu burung. Walaupun saat ini sudah dijual tenggeran khusus (buatan), tetapi sebaiknya tetap menggunakan cabang atau ranting kayu untuk tenggerannya. Hal ini untuk menghindari cucakrawa berhenti berkicau pada saat penyesuaian dengan tenggeran baru, kecuali bila sudah terbiasa menggunakannya.

Untuk cucakrawa yang telah lama dipelihara, cukup ditempatkan satu buah tenggeran. Untuk burung yang masih bakalan, harus ditempatkan dua buah tenggeran. Hal ini dimaksudkan agar burung bakalan hanya bergerak melompat pada tenggeran, bukan ke bagian jeruji sangkar bila ia merasa terganggu atau takut. Penempatan dua tenggeran ini sampai cucakrawa bakalan agak jinak.


Next Post  >>>>  3. Tempat Makanan dan Minuman


R Turut.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sarana Pemeliharaan Burung Cucakrawa : 2. Tenggeran"

Posting Komentar