1. tidak memaksa cucakrawa menjadi cepat jinak
2. burung bakalan dewasa (liar) selalu ditempatkan di tempat yang tinggi
3. pergunakan sangkar yang besar untuk merawatnya dalam tahap awal
4. sering dimandikan dengan cara yang baik
5. usahakan selalu menjemurnya, walaupun tidak dimandikan
6. selalu menjaga kebersihan sangkarnya
Pengobatan
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan sisik tidak cukup satu kali, tetapi harus berulang-ulang. Hambatan dalam pengobatan ini adalah saat menangkapnya. Dengan menangkapnya, cucakrawa dapat menjadi takut, enggan berkicau dan bulunya dapat rusak. Untuk menghindari hal tersebut, saat yang baik untuk menangkap cucakrawa adalah setelah dimandikan. Cucakrawa dapat ditangkap di tempat mandi. Dalam kondisi basah bulunya dan ruang geraknya sempit, burung tersebut lebih mudah ditangkap.
Setelah ditangkap, sisik yang ada diolesi minyak goreng yang hangat, pasta gigi atau rheumason untuk memudahkan terlepasnya sisik. Saat mengoleskan bahan tersebut, juga dilakukan pengurutan. Hal itu harus diulang 1-2 hari, kemudian bersihkan bagian tersebut dengan air hangat untuk melepaskan sisiknya. Pembersihan sisik harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan dipaksakan karena bisa terjadi pendarahan.
Sesudah sisik pada kaki dibersihkan, obati bagian tersebut dengan obat kulit biasa, seperti canesten atau sejenis yang lainnya. Pengobatan ini dilakukan 3-4 hari sekali. Setelah benar-benar sembuh, kaki burung dapat dirawat dengan diolesi semacam minyak pelembab yang biasa dipakai oleh wanita sebulan sekali. Pengolesan minyak bertujuan agar penampilan cucakrawa terlihat tetap menarik.
Next Post >>>> 3. Gangguan Pencernaan Pada Burung Cucakrawa : Gejala dan Penyebab
Lihat juga artikel lainnya >>>>
c) Pencegahan dan Pengobatan
D. Masa Ganti Bulu
he..he..he..iya neng geulis...
BalasHapus