CUCAKRAWA : "SANG LEGENDA"

Cucakrawa (straw-headed bulbul/pycnonotus zeylanicus) termasuk dalam keluarga pycnonotidae. Anggota keluarga ini banyak menyebar ke berbagai negara terutama yang beriklim tropis. Di Indonesia, lebih kurang ada 41 jenis dari keluarga pycnonotidae yang menyebar ke pelosok tanah air. Semua anggota keluarga ini mempunyai kegemaran yang sama, yaitu suka makan buah-buahan dan serangga.

Sebenarnya kemampuan berkicau anggota keluarga pycnonotidae tidak terlalu buruk bila dipelihara secara berpasangan (jantan dan betina) dan dirawat dengan baik. Contohnya, burung kutilang (scooty-headed bulbul/pycnonotus aurigaster), cucakrawa, tilang mas (black-crested bulbul/pycnonotus melanicterus) dan jok-jok / trucuk (yellow-vented bulbul/pycnonotus goiavier).

Pada akhir-akhir ini, burung jok-jok atau trucuk mulai dipelihara karena suara kicauannya bertipe sama dengan cucakrawa, bersuara roppel, hanya volume suaranya jauh lebih kecil dan lebih lunak. Burung ini dapat memberi distribusi suara yang baik pada burung cucakrawa sehingga sering dijadikan pendamping.
Walaupun cucakrawa menyebar di berbagai daerah di Indonesia, namun cucakrawa asal Medan lebih populer dari cucakrawa daerah lain. Ini disebabkan sejak dahulu cucakrawa Medan lebih banyak membanjiri pasaran. Dalam banyak hal, memang cucakrawa Medan dapat dikatakan lebih baik dari cucakrawa daerah lain, tetapi kecepatan suaranya masih kalah dibandingkan cucakrawa daerah lain. Hal ini masih kurang dipahami oleh para penggemar cucakrawa.

Iklim, kesuburan tanah, ketinggian lokasi, dan tumbuhan di negara kita sangat beraneka ragam. Perbedaan ini bisa menjadi penyebab adanya perbedaan ukuran fisik, warna bulu, maupun kualitas suara cucakrawa. Hal ini juga tidak terlepas dari makanan alami yang dimakannya setiap hari.

Next post.......>>>>> CUCAKRAWA ASAL MEDAN....(Ini Medan...Bung..!)

 

 

 

 

 

 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "CUCAKRAWA : "SANG LEGENDA""

Posting Komentar